7 Okt 2010

Indentitas Muhammadiyah (makalah AIK)


KATA PENGANTAR
Puji syukur kami sampaikan kehadirat Allah Rabbul izzati yang telah menganugerahkan nikmat dan ma<unah-Nya kepada kami sehingga makalah  ini dapat kami selesaikan tepat pada waktunya walaupun ada kekurangan.
            Tak lupa pula kita khaturkan salam serta salawat atas junjungan kita nabi besar Nabi Muhammad saw. Yang telah menuntun kita kejalan yang benar, beserta keluarga dan sahabatnya sebagai sumber ilmu pengetahuan dan hikmat.
            Ucapan terima kasih tak lupa pula kami khanturkan kepada dosen pembimbing atas arahan dan bimbingannya, serta kepada rekan-rekan yang turut membantu dalam penyelesaian makalah ini.
            Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih sangat jauh dari kesempurnaan, seklipun kami telah berusaha degan keras untuk menyempurnakannya, namun kami tetap berkeyakinan masih banyak juga kekurangan-kekurangannya. Oleh karena itu  dengan ini pula kami menantikan masukan yang berupa saran, usulan, kritik dan sebagainya dari para pembaca untuk kami jadikan bahan penyempurnaan pada masa-masa mendatang.
            Billahi at-taufiq wal inayah.

Makassar, 15 April 2010 M

                                                                                                Penyusun







BAB I
PENDAHULUAN
A.      Latar Belakang
Muhammadiyah sebagai Gerakan islam yang berlandaskan Al-Quran dan as-sunah degan watak tajdid yang dimilikinya senantiasa beristikomah dan aktif dalam melaksanakan dakwah Islam amar makruf nahi munkar disegala bidang sehingga menjadi rahmatin lil alamin .
Dengan melihat sejarah pertumbuhan dan dan perkembangan persyarikatan muhammadiyah sejak kelahirannya, memperhatikan factor-faktor yang melatarbelakangi berdirinya, aspirasi, motif dan cita-citanya serta amal usaha dan gerakannya, nyata sekali bahwa didalamnya terdapat cirri-ciri khusus, yang meenjadi identitas dari hakekat atau jati diri  persyarikatan muhammdiyah.
Cirri-ciri khas tersebut secara jeles dapat diamati dengan mudah oleh siapapun yang secara sepintas mau memprhatikannya.

B.      Rumusan Masalah
Apa yang mejadi identitas dari Persyarikatan Muhammadiyah?

C.      Tujuan
Adapun tujuan dari makalah ini adalah untuk memahami identitas Persyrikatan Muhammadiyah!


BAB II
CIRI-CIRI PERJUANGAN MUHAMMADIYAH

A.      Muhammadiyah Sebagai Gerakan Islam
Telah diuraikan diberbagai buku seperti salah satunya Muhammadiyah Sebagai Gerakan Islam, bahwa Perserikatan Muhammadiyah dibangun oleh KH. A. Dahlan  sebagai hasil konkretdari telaah dan pendalaman beliau terhadap Al-Quranul Karim. Faktor inilah yang sebenarnya menjadi faktor yang paling utama yg mendorong berdirinya muhammadiyah. Sementara faktor-faktor lainnya dapat dikatakan sebagai faktor penunjang semata.

Dengan ketelitiannya yang sangat memadai setiap mengkaji ayat-ayat Al-Quran, khususnya ketikamenelaah surah Ali Imran ayat 102 sampai 104, maka akhirnya melahirkan amalan konkret yaitu lahirnya Perserikatan Muhammadiyah.

Kajian serupa ini terus diembangkan terhadap ayat-ayat lainnya. Hasil kajian ayat-ayat tersebut, yang oleh KHR> Hadjid dinamakan :”ajaran KH. A. Dahlan dengan kelompok 17 ayat-ayat Al-Quran”, didalamnya tergambarsecara jelas sekali ruh, jiwa, nafas, semangat Muhammadiyah dalam pengabdiannya kepada Allah SWT.

Dari latar belakang berdirinya muhammadiyah jelaslah bahwa sesungguhnya kelahiran Muhammadiyah itu tidak lain karena diilhami, dimotivasi dan disemangati oleh ajaran-ajaran Al-Quran. Dan apa yang digerakan oleh Muhammadiyah tidak ada motif lain kecuali semata-mata untuk merealisasikan prinsip-prinsip ajaran islam dalam kehidupan yang real dan konkret.
Segala yang dilakukan oleh Muhammadiyah, baik dalam bidang pendidikan dan pengajaran, kemasyarakatan, kerumah tanggaan, perekonomian, dan sebagainya, tak dapat dilepaskan dari ajaran-ajaran Islam.

B.      Muhammadiyah Sebagai gerakan dakwah islam
Berdasarkan surah Al Imran ayat 104 inilah Muhammadiyah meletakkan khittah atau strategi dasar perjuangannya, yaitu dakwah( menyeru, mengajak ) Islam, Amar makruf nahi munkar dengan masyarakat sebagai medan atau kancah perjuanganya.
      Muhammadiyah berkiprah ditengah-tengah masyarakat bangsa indonesia dengan membangun berbagai amal usaha yang benar-benar dapat menyentuh hajat orang banyak semacam berbagai ragam lembaga pendidikan dari sejak kanak-kanak hingga perguruan tinggi, membangun sekian banyak rumah sakit, panti-panti asuhan dan sebagainya.
      Seluruh amal usaha muhammadiyah  seperti itu  tidak lain merupakan suatu manivestasi atau perwujudan dakwah islamiah.semua amal usaha diadakan dengan niat dan tujuan yang tunggal, yaitu untuk dijadikan sarana dan wahana dakwah islam sebagaimana yang diajarkan oleh Al-Quran dan As-Sunah Shahihah.

C.      Muhammadiyah Sebagai Gerakan Tajdid
Makana tajdid dari segi bahasa berarti pembaharuan,  dan dari segi istilah tajdid memiliki dua arti, yakni (a) pemurnia, (b) peningkatan, pengembangan, modernisasi, dan yang semakna dengannya.
Arti “pemurnian” tajdid dimaksudkan sebagai pemeliharaan matan ajaran islam yang berdasarkan dan bersumber kepada Al-Quran dan As Sunah-Shihah. Sedang arti “Peningkatan, pengembangan, modernisasi, dan yang semakna dengannya”, tajdid sebagai penafsiranpengalaman dan perwujudan ajaran islam dengan tetap berpegang teguh kepada Al-Quran dan As Shahihah.
KH Ahmad Siddiq, seorang tokoh ulama Nahdliyindari malang menjelaskan bahwa makna tajdid dalam arti pemurnian menyasar pada tiga sasaran, yaitu:
a.      I,adah atau pemulihan: yaitu membersihkanajaran islam yang tidak murni lagi.
b.      Memisahkan yaitu memisah-misahkan secara cermat oleh ahlinya, mana yang sunnah dan mana pula yang bid,ah.
c.       Menghidup-hidupkan: yaitu menghidupkan ajaran-ajaran islam yang belum terlaksana atau terbengkalai.

Untuk  melaksanakan tajdid dalam kedua pengertian diatas, khususnya pada pengertian yang kedua, yaitu tajdid dalam arti pembaharuan diperlukan aktualisasi pikiran yang cerdas dan fitri, serta akal budi yang bersih, yang dijiwai oleh ajaran Islam.

Muhammadiyah sejak semula menempatkan diri sebagai salah satu organisasi yang berkhidmat menyebarluaskan ajaran islam sebagaimana yang tercantum dalam Al-Quran dan As sunnah. bersamaan dengan itu sekaligus memberikan berbagai amalan umat yang terang-terangan menyimpang dari pprinsip-prinsip ajaran Islam, baik berupa khurafat, syirik, bid,ah taqlid dan tawasul lewat gerakan dakwah.
Muhammadiyah sebagai satu mata rantai dari gerakan tajdid yang diawali oleh ulama besar Ibnu Taimiyah sudah barang tentu ada kesamaan nafas, ruh dan semangat yaitu memerangi secara total terhadap berbagai penyimpangan ajaran Islam seperti syirik, khurafat, bid,ah dan taqlid. Sebab semua itu merupakan benalu beracun yang dapat merusak aqidah dan ibadah seseorang.
Sifat tajdid yang dikenakan pada gerakan Muhammadiyah disamping memurnikan ajaran islam dari berbagai kotoran yang menempel padatubuhnya, juga termasuk upaya muhammadiyah melakukan berbagai pembaharuan cara-cara pelaksanaan ajaran islam dalam kehidupan bermasyarakat, semacam penyantunan terhadap anak yatim, cara pengelolaan rumah sakit dan sebagainya.
Untuk membedakan antara keduanya maka tajdid dalam pengertian pemurnian dapat disebut purifikasi, dan tajdid dalam pembaharuan dapat disebut  reformasi.
     Dan dalam hubungannya dengan salah satu ciri Muhammaiyahsebagai gerakan tajdid, maka Muhammadiyah dapat dinyatakan sebagai gerakan purifikasi dan sekaligus gerakan reformasi.  

















BAB III
PENUTUP
A.      Kesimpulan
Dengan melihat sejarah pertumbuhan dan perkembangan Perserikatan Muhammadiyah sejak kelahirannya, memperhatikan factor-faktor yang melatarbelakangi berdirinya,aspirasi, motif dan cita-citanya serta amal usaha dan gerakannya, nyata sekali bahwa didalamnya terdapat cirri-ciri khusus, yang menjadi jati diri Persyarikatan Muhammadiyah. Adapun cirri-cirinya sebagai berikut:
a.      Muhammadiyah sebagai gerakan Islam
b.      Muhammadiyah sebagai gerakan dakwah
c.       Muhammadiyah sebagai tajdid

B.      Saran
Dalam mempelajari tiga identitas Muhammadiyah sangatlah mudah, secara jelas dapat diamati dengan mudah oleh siapapun yang secara sepintas mau memperhatikannya.










                                                                                          








DAFTAR PUSTAKA

Kamal Pasha, Musthafa, dkk. 2002. Muhammadiyah Sebagai Gerakan Islam. Yogyakarta: LPPI.